Kamis, 23 April 2015

Tips Memilih Bahan Furniture untuk Rumah Anda


 Kitchen Set Persada land

Sering kali kita menganggap kayu solid adalah material furniture yang paling baik karena memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik. Hal ini juga diindikasikan oleh harganya yang relatif lebih mahal. Namun demikian, bagi Anda yang memiliki budget terbatas, jangan pesimis terhadap kualitas furniture berbahan dasar kayu olahan seperti multipleks, MDF, dll. Selain harganya yang cukup terjangkau, furniture berbahan dasar kayu olahan memiliki model yang bervariatif dan juga bisa digunakan sampai di atas 5 tahun. Ikuti beberapa tips berikut agar Anda mengetahui kapan Anda sebaiknya menggunakan furniture dari kayu solid dan kapan Anda dapat menggunakan furniture dari kayu olahan.

1. Kenali kebutuhan Anda

Untuk furniture yang ada di lingkungan lembab seperti dapur dan sekitar kamar mandi, sebaiknya gunakan furniture yang memiliki ketahanan terhadap air lebih kuat. Kayu solid memang bisa menjadi solusi terbaik, namun apabila Anda ingin membuat furniture dari kayu olahan, gunakan material dari kayu multipleks (plywood, blockboard, blockteak). Hindari kayu olahan seperti MDF ataupun particle board karena sangat rentan terhadap air. Sebaliknya, untuk meja kantor, Anda dapat menggunakan bahan MDF dengan harga yang lebih terjangkau.

2. Kenali lingkungan Anda

Sebaiknya Anda mengetahui karakteristik lingkungan Anda. Apabila di lingkungan Anda rentan terhadap rayap atau serangga lain, sebaiknya hindari kayu olahan particle board dan MDF karena sifatnya yang lunak.

3. Ketahui budget Anda

Jika Anda memiliki budget yang cukup, maka menggunakan kayu solid pada furniture Anda adalah solusi terbaik karena kesan mewah dan kokohnya. Namun seperti yang sudah dibahas sebelumnya, apabila budget Anda lebih terbatas, maka pilihlah kayu olahan sesuai kebutuhan dan lingkungan Anda.

Kitchen Set dari Kayu Olahan


MEMILIH JENIS FINISHING YANG TEPAT

Dalam membuat furniture, ada tahapan yang disebut tahap finishing. Tahapan ini akan menentukan tampilan luar dari furniture Anda. Pada dasarnya ada 3 macam jenis finishing yang biasa dilakukan, yaitu :

1. Melapis permukaan kayu dengan lapisan profil

Material lapisan profil ini biasa dinamai HPL (High Pressure Laminated), berupa lembaran dengan ketebalan 1-3 mm yang akan ditempelkan di atas permukaan kayu. HPL ini terdiri dari bermacam-macam warna dan model dengan harga yang bervariatif. Merek yang beredar saat ini juga sudah beraneka ragam dengan kualitas yang berbeda-beda. Ada juga yang berbentuk lembaran (sheet) dengan ketebalan lebih tipis dari HPL namun lebih mudah robek. Jenis finishing ini adalah yang paling umum digunakan karena prosesnya yang lebih cepat dan murah. Dapat diaplikasikan untuk kitchen set, meja, lemari, dll.

2. Finishing menggunakan kuas

Ada beberapa orang yang menggunakan finishing kuas. Hasil yang didapat tergantung kerapihan dari yang mengerjakan. Keahlian mengecat menggunakan kuas sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kalau tidak memiliki keahlian yang dimaksud, maka hasil akhir furniture Anda akan tidak rapi. Biasanya finishing jenis ini cocok diaplikasikan pada kayu solid untuk kusen pintu dan jendela. Proses pekerjaannya membutuhkan waktu lebih lama dari pelapisan HPL.

3. Finishing menggunakan alat semprot (spray)

Jenis finishing ini membutuhkan waktu lebih lama dan keahlian khusus. Beberapa orang mengenalnya dengan melamic atau duco. Cat yang digunakan adalah cat khusus. Waktu dan hasil pengeringannya juga dipengaruhi oleh cuaca. Ada yang menyukai serat kayu tetap terlihat, namun ada pula yang lebih suka apabila tidak terlihat serat kayu. Semakin tebal cat yang digunakan maka serat kayu akan semakin tidak terlihat. Harganya jauh lebih mahal dibandingkan pelapisan HPL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar